MOTIVASI SEMANGAT KERJA ISLAMI

MOTIVASI SEMANGAT KERJA ISLAMI

7 LANGKAH LANGKAH MENINGKATKAN ETOS KERJA

 

 

Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarokatuh

Hamdan Katsiron Toyyiban Mubarakan fiih

“Innalhamdalillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu
wa na’udzubillahi min syururi anfusina wamin syaia’ti a’malina
man yahdillahufala mudhillallah wa man yudhillahu fala haa diyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illaLlahu wahdaHu laa syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduHu wa Rasuluhu
Allahumma shalli wassalim wabaarik ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in.”

Apakah Anda merasa memerlukan membangkitkan semangat kerja yang mulai menurun? Banyak penyebab seseorang yang motivasi kerjanya mulai turun. Mulai dari ketidak puasan terhadap perusahaan atau atasan, lingkungan yang kurang menyenangkan, rekan kerja yang kurang kita sukai, termasuk kondisi ekonomi yang tidak juga beranjak.
Pertanyaanya, saat semangat dalam bekerja menurun, apakah kita mengikutinya? Kita biarkan semangat turun, akhirnya prestasi kita jeblok. Apakah ini akan baik? Atau membuat segalanya makin buruk. Anda bisa saja di PHK, bisa saja terjalin hubungan yang tidak baik, bahkan bisa mengganggu kesehatan. Emosi yang terus negatif akan mengganggu kesehatan.
Untuk itu, Anda harus segera membangkitkan semangat kerja Anda segera mungkin. Berikut ada 7 langkah bagaimana Membangkitkan Semangat Bekerja.


Langkah #1 Cara Membangkitkan Semangat Kerja Ingat Niat Kerja


Apa sich niat Anda bekerja?
Saya kita sudah banyak yang faham. Kerja memang mengharapkan gaji setiap bulan. Tapi untuk apa gaji itu? Untuk menafkahi keluarga. Dan ini adalah kewajiban, ini adalah bagian dari ibadah. Jadi, niat bekerja itu sesungguhnya adalah ibadah, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen)” (HR. Muslim no. 995).

Jika niat ibadah, artinya kita bekerja bukan untuk atasan, bukan untuk perusahaan, bukan untuk rekan kerja. Semua itu hanya wasilah. Tapi sebenarnya kita bekerja untuk Allah. Ibadah itu untuk Allah, sehingga rasanya tidak layak kita bekerja sekedarnya dan memberikan harta kepada keluarganya yang halal dan toyyiban untuk keluarganya

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-Dzaariyaat: 56-58]

Rizki yang terus mengalir ...

Yuk, kita luruskan kembali niat kita bekerja sebagai salah satu ibadah. Untuk itu, maka tekadkan pada diri kita untuk bekerja lebih semangat lagi.

Langkah #2 Ingat Tujuan, Cita-cita, dan Harapan


Selain bekerja itu sebagai ibadah, bekerja juga sebagai jalan kita meraih tujuan, cita-cita, dan harapan kita






Apakah Anda memiliki cita-cita untuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi? Tunjukan dengan semangat tinggi. Jika Anda ingin bekerja untuk mendapatkan gaji lebih besar, tunjukan dengan semangat yang tinggi.

"Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan apa yang disyariatkan-Nya, maka ia adalah Mu'min Muwahhid".

Ibadah adalah perkara tauqifiyah yaitu tidak ada suatu bentuk ibadah yang disyari'atkan kecuali berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. apa yang tidak disyari'atkan berarti BID'AH MARDUDAH (bid'ah yang ditolak) sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa salllam bersabda :

"Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntutan dari kami, maka amalan tersebut tertolak".

agar dapat diterima, ibadah harus benar, dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan dua syarat :

a. Ikhlas karena Alloh semata, bebas dari syirik besar dan kecil
b. Ittiba', sesuai dengan tuntutan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Ikhlas ...

Bahkan, jika Anda akan pensiun dalam beberapa tahun lagi, tidak ada salahnya bekerja dengan semangat tinggi sebagai contoh untuk generasi muda dan meninggalkan kesan positif bagi perusahaan dan rekan kerja Anda.
Mengingat tujuan, cita-cita, dan harapan Anda adalah salah satu cara membangkitkan semangat kerja.

Langkah #3 Untuk Siapa Saja Anda Bekerja


Cara selanjutnya membangkitkan motivasi kerja adalah dengan mengingat untuk siapa kita bekerja? Untuk keluarga bukan? Untuk mereka yang Anda sayangi dan menyayangi Anda.

Jangan kecewakan mereka dengan semangat kerja yang rendah. Justru Anda harus menjadi contoh bahwa Anda begitu semangat dalam bekerja. Sejauh mana semangat Anda, sadar tidak sadar, akan membekas di pikiran bawah sadar keluarga Anda. Anak-anak akan meneladani Anda.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21).

Bagi Anda yang belum berkeluarga, mungkin Anda ingin MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA. Berbakti kepada orang tua adalah satu ibadah, bahkan ibadah dengan pahala yang besar. Sebaliknya, durhaka adalah dosa yang besar. Pantaskah kita bekerja dengan semangat yang lembek padahal untuk berbakti kepada orang tua?



Langkah #4 Sadari Apa Yang Menjadi Perusak Semangat Anda


Anggaplah Anda sudah semangat kembali dengan 3 langkah diatas. Mungkin Anda akan mengatakan, tapi …

Ya, ada banyak hal yang bisa merusak semangat kerja Anda seperti disebutkan diatas. Silahkan Anda sadari, apa saja sich yang merusak semangat Anda.
Apakah gaji yang kecil, tidak puas dengan perusahaan, tidak puas dengan atasan, kecewa dengan rekan kerja, bekerja tidak sesuai passion? Apa lagi?

"Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kufur terhadap (nikmat)-Ku.” (QS. 2: 152).

ingatlah diluar sana banyak sekali anak-anak kelaparan, anak-anak yang kurang beruntung dan masih banyak sekali penggangguran padahal mereka sudah menempuh pendidikan tinggi namun pekerjaan belum juga menjemputnya, apa ada yang salaaah ????




Di tempat lain Alloh juga berfirman yang artinya, “Mereka mengetahui nikmat-nikmat Alloh, (tetapi) kemudian mereka meningkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. 16: 83).


Langkah #5 Renungkan Mana Yang Lebih Penting

Sekarang renungkan. Mana yang lebih penting, apakah niat ibadah ditambah cita-cita Anda ditambah orang-orang yang Anda sayangi atau perusak semangat Anda?
Saya yakin, ibadah karena Allah SWT jauh lebih penting dibandingkan atasan yang cerewet. Saya yakin, cita-cita Anda untuk hidup lebih baik, jauh lebih penting dibandingkan rekan kerja yang usil. Orang-orang yang kita cintai pun, jauh lebih penting dari masalah apa pun yang ada.

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

Jangan sampai, hal-hal terpenting dalam hidup Anda dikalahkan oleh pengganggu-pengganggu itu.

Langkah #6 Yakinlah Bahwa Diri Anda Mampu


Yakinlah bahwa diri Anda mampu mengatasi, mampu bertahan, dan mampu menghadapi semua perusak motivasi Anda. Anda mampu, sebab Allah SWT tidak akan membebani kita di luar kemampuan kita.

 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 

(QS. Al Baqarah (2) Ayat 286)

TAFSIR IBNU KATSIR

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا  Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ARTINYA Allah tidak akan membebani seorang manusia diluar kemampuannya. Ini merupakan kelembutan, kasih sayang, dan kebaikan Nya terhadap mahlukNya. Dan ayat inilah yang menasakh apa yang dirasakan berat oleh para Sahabat Nabi, yaitu ayat  وَإِن تُبْدُواْ مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللّهُ Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu" artinya meskipun DIA menghisab dan meminta pertanggungjawaban , namun Dia (Allah Ta'ala) tidak mengazab melainkan disebabkan dosa yang seseorang memiliki kemampuan untuk menolaknya. Adapun sesuatu yang seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya seperti godaan dan bisikan jiwa (hati) maka hal ini tidak dibebankan kepada manusia. Dan kebencian terhadap godaan / bisikan yang jelek/jahat merupakan bagian dari iman.


Pancangkan tekad dalam hati Anda, bahwa Anda TIDAK AKAN KALAH, demi ibadah kepada Allah, demi cita-cita Anda, dan demi orang-orang yang Anda sayangi.
Tekadkan dan yakinlah Anda mampu!

Langkah #7 Resapkan Ke Dalam Sanubari


Buatlah catatan renungan dari langkah 1 sampai langkah 6. Saya yakin, jika Anda mengikutinya Anda sudah semangat lagi. Namun, agar semangat itu lebih tahan lama, resapkan ke dalam sanubari Anda. Caranya adalah dengan membuat catatan-catatan dari langkah 1 sampai 6 yang membuat Anda semangat.
Tak hanya mencatat hal-hal yang sifatnya curhatan, apalagi jika curhat di media sosial seperti Twitter, facebook, Instagram dan lain-lainnya, kita sering kali mencatat tulisan-tulisan tentang isi hati kita di medsos padahal hal ini dapat berakibat keburukan pada diri kita, apalagi jika sudah menyinggung pihak lain karena hal ini tidak jauh berbeda dengan mengumbar aib sendiri, 

"Bahkan, Rasulullah SAW juga melarang seseorang untuk membuka aib dirinya sendiri kepada orang lain, sebagaimana sabdanya: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu – padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya." (HR Bukhori Muslim).

Kembali dengan mencatat, dengan mencatat saja, itu akan lebih kuat tertanam dalam pikiran Anda. Apalagi jika Anda baca kembali pada kesempatan-kesempatan tertentu secara rutin.
Perusak-perusak Motivasi Itu Bisa Anda Atasi
Ada beberapa hal yang bisa merusak atau menurunkan motivasi kita saat bekerja. Jika Anda mengetahui teknik-tekniknya, semua itu bisa dengan mudah diatasi dan Anda bisa mendapatkan motivasi Anda segera. Apa saja penyebab-penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? 

 P E N U T U P


Motivasi atau semangat jangan dianggap enteng. Saat motivasi Anda turun, kerja Anda jelek, maka ini bisa merusak karir Anda, bahkan saat Anda berniat akan pindah. Untuk itu harus segera dibangkitkan kembali, jangan dibiarkan dengan ketujuh langkah cara membangkitkan semangat kerja.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, terutama bagi penulisnya sebagai motivasi dan nasehat karena penulis ini belum tentu lebih paham dari pembacanya bisa jadi penulis lebih fakir ilmu dibandingkan dengan pembacanya

Mohon maaf bila ada perkatan di dalam tulisan ini yang kurang berkenan dan yang kurang tepat dalam penulisan, MOHON MASUKKAN KOMENTARnya dari "HIDAYAH FAMS" untuk menjadi perbaikan 

Semoga sharing sessionnya ini dapat menjadi motivasi untuk lebih semangat bekerja maupun mengerjakan hal-hal lainnya, jadikan semua kegiatan di dunia ini dengan niat ibadah karena Alloh SWT maka hidup akan menjadi indah dan tenang


“Kegigihan usahamu pada [perkara-perkara] yang telah pun dijaminkan untukmu (yakni di dalam urusan-urusan rezeki) disamping kelalaianmu pada [perkara-perkara] yang telah dituntut daripadamu (yakni di dalam mengerjakan ibadat) adalah satu dalil bagi terhapusnya al-bashirah (penglihatan mata hati) daripada dirimu”. (Syaikh Ibnu ‘Athoillah As-Sakandari)

Wassalamu'alaikum warahmatullohi wabarokatuh



Selamat malam hidayah fam’s …

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MOTIVASI SEMANGAT KERJA ISLAMI"

Post a Comment