AGAR ANDA TIDAK MENJADI IBU YANG DURHAKA

AGAR ANDA TIDAK MENJADI IBU YANG DURHAKA

PART 1
Bersama : Ustad Bendri Jaisyurrahman

Bismillahirrahmanirrahim, semoga bermanfaat.

Telah datang seorang ayah kepada amirul mukminin Umar bin Khattab ra. untuk mengadukan masalah kedurhakaan anaknya. Lalu dibawanya anaknya menghadap, Umar ra pun marah pada anak tersebut. Kemudian anak tersebut bertanya, "Ya Amirul Mukminin, adakah hak seorang anak terhadap bapaknya"?. "Ada, jawab Umar ra". "Apa sajakah hak tersebut", tanya si anak. Maka disebutkanlah oleh Umar ra, "Kamu berhak atas ibu yang baik, nama yang baik dan diajarkan Alkitab yaitu AlQuran". Kemudian si anak protes, "Sesungguhnya tidak satupun dari yg engkau sebutkan tersebut ditunaikan oleh ayah saya. Pertama, ibu saya adalah seorang majusi agamanya. Kedua, saya diberikan nama yg buruk yg berarti kecoa. Ketiga, saya tidak pernah diajarkan satu huruf pun dari AlQuran". Umar ra lalu berpaling dan marah kepada si ayah. Dia berkata, "Engkau datang utk mengadukan kedurhakaan anakmu, sementara kamu telah durhaka kepada anakmu sebelum dia mendurhakaimu. Sungguh kamu telah merugikan anakmu".

PART 2

Bersama Ustad Bendri Jaisyurrahman

Demikianlah istilah orangtua durhaka dimunculkan pada zaman khalifah Umar ra. Ortu durhaka adalah ortu yg tidak menunaikan hak anaknya ketika dia masih kecil. Sebagaimana tertuang dalam doa anak utk kedua ortu yg artinya : "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangi aku diwaktu kecil", maka sebagai bentuk keadilan dalam Islam, ortu harus menunaikan kewajiban memelihara anak di waktu kecil kemudian baru bisa menuntut haknya dan berharap kebaikan dari anak.
Dalam Islam, sosok seorang wanita ideal tertulis dalam HR Muslim yg artinya: " Maka nikahilah olehmu wanita yang memiliki 2 ciri yaitu Al Waduud dan Al Walud". Al Walud memiliki makna subur atau gampang melahirkan, sedangkan Al Wadud adalah sifat kasing sayang yg membuat seorang anak ingin selalu mendekat. Jadi peran seorang ibu dalam pengasuhan adalah utk mengikat hati anak melalui sifat kasih sayang tersebut. Mengikat hati adalah fase dasar pengasuhan yg mendahului fase mengikat akal. Sebagaimana disebutkan bahwa hati adalah panglima akal dan raga. Jika hati seorang anak sudah tunduk atau terikat, maka akan mudah bagi ortu utk memasukkan doktrin atau nasehat2 kepada si anak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "AGAR ANDA TIDAK MENJADI IBU YANG DURHAKA"

Post a Comment