Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarokatuh
Hamdan Katsiron
Toyyiban Mubarakan fiih
“Innalhamdalillah
nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu
wa na’udzubillahi min syururi anfusina wamin syaia’ti a’malina
man yahdillahufala mudhillallah wa man yudhillahu fala haa diyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illaLlahu wahdaHu laa syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduHu wa Rasuluhu
Allahumma shalli wassalim wabaarik ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in.”
wa na’udzubillahi min syururi anfusina wamin syaia’ti a’malina
man yahdillahufala mudhillallah wa man yudhillahu fala haa diyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illaLlahu wahdaHu laa syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduHu wa Rasuluhu
Allahumma shalli wassalim wabaarik ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in.”
Definisi Ruqyah
1.
Bahasa.
AR-RUQYAH (الرُّقْيَةُ) bentuk jamaknya AR-RUQO (الرُّقَي) artinya Jampi, Mantera, Suwuk, Rapal
2.
Istilah.
Segala ungkapan yang digunakan sebagai mantera untuk
kesembuhan, perlindungan/penjagaan, penguatan, kelancaran, kemudahan, dst.
Jenis Ruqyah
1. Ruqyah Syirkiyyah / Jahiliyyahالرُّقْيَةُ الشِّرْكِيَّةُ : Ruqyah / mantera yang keseluruhan atau sebagiannya mengandung kesyirikan / kejahiliyahan atau tidak
sesuai dengan syari’at Islam.
2. Ruqyah Syar’iyyah الرُّقْيَةُ الشَّرْعِيَّةُ : Ruqyah / mantera yang DIPERBOLEHKAN dan sesuai dengan kaidah
syari’at Islam.
Ruqyah
merupakan suatu ilmu dari bagian ilmu-ilmu yang di dalamnya mengandung
segala hal yang berasal dari Al-Quran yang Mulia dan Sunnah Nabawiyah yang Suci
Dan bahwa
orang yang meruqyah (الراقى) menggunakan ayat-ayat ALLAH swt
(dan do’a-do’a Nabi) dengan penuh keimanan dan keyakinan yang sangat kuat
(bahwa dengan izin ALLAH ayat dan do’a itu) memberi dampak kebaikan kepada
orang yang sakit (penderita)
والرقية تعالج كل الامراض الروحية من سحر
ومس وحسد وسواس نفسى وغيرهاوتعالج العديد من الامراض
العضوية وتزيل الامراض الخبيثة مثل السرطانات وفيروس الكبدى وغيرها .
Ruqyah
meng-ilaj penyakit-penyakit Ruhiyyah (sihir, kesurupan, hasad, was-was
dsb) selain itu pula meng-ilaj beberapa penyakit ‘udhwiyyah (fisik) serta menghilangkan
penyakit buruk lainnya seperti kanker, virus lever (hepatitis) dsb
Yang menganggap Ruqyah sebagai contoh yang
dilakukan oleh Nabi saw dan para sahabatnya :
أحاديث ترخّص بالرقية و تأمر
بها عن عائشة رضي الله عنها قالت
: أمرني رسول الله صلى لله عليه و سلَم أن أسترقي من العين (متفق عليه)
Dari A’isyah ra dia berkata :
RasuluLLah saw telah memerintahkan kami agar meruqyah orang yang terkena
gangguan ‘ain (HR.
Muttafaun ‘alaih)
عن أمّ سلمة رضي الله عنها
أن النبي صلى لله عليه و سلَم رأى فى بيتها جارية و فى وجهها سَفْعَةً ،
فقال : إسترقوا لها، فإن بها النظرة (متفق عليه)
Dari Ummu Salamah ra (mengabarkan) bahwa
Nabi saw melihat di rumahnya (Ummu Salamah) ada seorang wanita yang
diwajahnya ada saf’ah (cekungan
hitam di sekitar matanya) maka beliau bersabda : Lakukanlah Ruqyah untuknya
(wanita itu) karena dia ada terkena gangguan (nazhoroh/’ain) – HR. Muttafaqun
‘alaih.
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : كان صلى لله
عليه و سلَم يتعوّذ من الجان و عين الإنسان حتى نزلت المعوّذتان، فأخذ بهما و ترك
ما سواهما (رواه الترمذي)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra berkata : Bahwa
RasuluLLah saw senantiasa minta perlindungan dari gannguan jin dan ‘Ain hingga
akhirnya turun dua surat perlindungan (Al Falaq dan An Naas), maka sejak itu
dipakailah keduanya dan dia tinggalkan yang lainnya (HR. At Tirmidzi)
Sehingga jika ada orang yang menyebut ruqyah namun prakteknya menyimpang, tentu bertentangan dengan ruqyah yang diperbolehkan oleh Nabi SAW, sebagaimana Nabi SAW bersabda :
عَنْ عَوْفٍ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قـال : كُنَّا نَرْقِي فِى الْجَـاهِلِيَّةِ، فَقُلْنـَا يـَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تَرَى بِذلِكَ ؟ فَقَالَ : أَعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَـأْسَ بِالرُّقْيَةِ مَالَمْ تَكُنْ شِرْكـاً (رواه مسلم)
Dari sahabat ‘Auf bin Malik ra dia berkata : Kami dahulu meruqyah di masa Jahiliyyah, maka kami bertanya : “Ya RosuluLLah, bagaimana menurut pendapatmu ?” Beliau menjawab : “Tunjukkan padaku Ruqyah (mantera) kalian itu. Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan” (HR. Muslim).
Namun ada Hukum-hukum Ruqyah yaitu :
عن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى لله عليه و سلَم
: ” يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ،
قَالُوا وَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هُمُ الَّذِينَ لا يَكْتَوُونَ
وَلا يَسْتَرْقُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (رواه الشيخان)و في رواية عند مسلم : هُمُ الَّذِينَ لا يرقون وَلا
يَسْتَرْقُونَ ولا يتطيّرون ولا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ
Dari Ibn Abbas ra, dia berkata: Telah bersabda RasuluLLah
saw : Akan masuk surga tanpa hisab dari umatku sebanyak 70 ribu orang. Para sahabat bertanya, siapakah mereka
itu ya RasuluLLah ? Beliau bersabda : mereka itu adalah orang-orang yang tidak
minta di-kay dan tidak minta diruqyah dan mereka
bertawakkal kepada Robb mereka. (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam
riwayat Imam Muslim : “mereka itu yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah
tidak tathoyyur, tidak minta di-kay dan mereka bertawakkal kepada Robb
mereka”.
Kaidah dalam Ruqyah :
Ibnu Hajar mengutip pendapat Imam Nawawi rahimahuLLah :
“Ijma’ Ulama sepakat bahwa boleh melakukan Ruqyah dengan memenuhi 3 syarat” :
1. Hendaklah dilakukakan dengan kalamuLLah
atau Asamaa_ dan SifatNya.
2. Hendaklah dengan bahasa arab atau bahasa
lain yang dimengerti (yang tidak mengandung kesyirikan).
3. Berkeyakinan bahwa bukanlah pelaksanaan
ruqyah itu semata-mata yang memberi pengaruh tetapi ALLAH swt yang
memberikannya.
Tata Cara Pengobatan dalam Ruqyah
Dalam pengobaan ruqyah ini ada dua cara yang
pertama ruqyah untuk membentengi diri dari gangguan setan dan yang kedua untuk
mengeluarkan gangguan setan yang sudah ada pada diri sendiri
Point 1
Pertama jika ingin keluar rumah maka bacalah :
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ
وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
BISMILLAAHI TAWAKKALTU 'ALALLOOHI LAA HAWLAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHI
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tiada daya kekuatan
melainkan dengan Allah.
maka setan yang
melihatnya akan menyampaikan ke teman-temannya bahwa orang ini telah dilindungi
Alloh dan jika mendekatnya, yang intinya
tawaqqal kepada Alloh yang akan
menjaganya sebagaimana dalam Surat An-Nahl ayat 99-100
(buka Al-Qur'annya yaaa)
- sobat hidayah udah hapal dooong doa ini ......
Point 2
Menjaga sholat subuh berjamaah di masjid
(terutama bagi ikhwan) sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَن صلَّى
الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من يطلُبهُ من
ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang
melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan
sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena
barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya.
Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR.
Muslim, dari Jundubibn Abdillah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu)
- sobat hidayah terutama ikhwan niiih, sholat subuh berjamaahnya di masjid ngga ketinggalan kaaaan, kalo akhwatnya di rumah aja lebih baik, asal jangan di rumah tetangga yaaa, ntar dicariin ibu bapaknya ....
Point 3
Memelihara dan membaca Surah
Al-Mu’awwidzat (Arab:
سورة المعوذات) adalah surat yang terdiri dari
surah Al-Ikhlas, Al-Falaq,
dan An-Nas.
Surah Al-Mu’awwidzat memiliki kedudukan yang tinggi di antara surah-surah
lainnya.
Di
sunnahkan untuk membaca Al-Mu’awwidzat sebelum tidur. Al-Mu’awwidzat juga bisa dijadikan
bacaan ‘ruqyah’
(pengobatan ala islami dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an).
Beberapa hadist pengertian Al-Mu'awwidzat yaitu :
1.
^ Shahabat ‘Uqbah bin ‘Amir membawakan hadits dari
rasulullah ,
bahwa dia berkata: اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ “Bacalah Al-Mu’awwidzat pada setiap sehabis shalat.” (HR.
Abu Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah
no. 1514).
2.
^ Al-Mu’awwidzat juga dijadikan wirid/dzikir di waktu pagi
dan sore. Barangsiapa yang membacanya sebanyak tiga kali diwaktu pagi dan sore,
niscaya Allah subhanahu wata’ala akan mencukupinya dari segala sesuatu. (HR.
Abu Dawud no. 4419, An Naasaa’i no. 5333, dan At Tirmidzi no. 3399).
3.
^ Dengan membaca ketiga surat ini lalu meniupkan pada kedua telapak
tangannya, kemudian diusapkan ke kepala, wajah dan seterusnya ke seluruh
anggota badan, sebanyak tiga kali. (HR. Al Bukhari 4630)
4. ^ Dipenghujung kehidupan rasulullah ,
dia dalam keadaan sakit. Dia meruqyah dirinya dengan membaca Al-Mu’awwidzat,
ketika sakitnya semakin parah, maka Aisyah yang membacakan ruqyah dengan
Al-Mu’awwidzat tersebut. (HR. Al Bukhari no. 4085 dan Muslim no. 2195).
disunnahkan membaca Surah Al-Mu'awwidzat karena sebagaimana Sabda Rasulullah dalam hadistnya H.R. Abu dawud : “Mohonlah perlindungan
dengan membaca keduanya sebagaimana orang memohon perlindungan dari keduanya”.
- sobat hidayaaaah ayat ayat di atas udah pada hapal kaaaan
Point 4
Seringkali
membaca ayat kursi, terutama sebelum tidur sebagai mana hadist :
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi,
niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga
waktu pagi” (HR. Al-Bukhari).
- sobat hidayaaaah ayat kursi udah pada hapal kaaaan
Point 5
Sering membaca surah Al-Baqarah di rumah
(rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah) maka rumahnya akan dilindungi”,
Tidak hanya untuk penjagaan, namun surat Al-Baqarah juga
memiliki keutamaan yaitu untuk pengusiran. Abu Hurairah berkata: Rasulullah
saw. bersabda,
“Janganlah kalian menjadikan rumah laksana kuburan, karena
sesungguhnya syetan akan lari (kabur) dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.” (HR.
Muslim).
Sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang
dalamnya dibacakan surat
al-Baqarah. Sesungguhnya rumah yang kosong adalah rumah yang hampa dari kitab
Allah (al-Quran).” (HR. an-Nasai).
Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Dalam
- sobat hidayah malem ini udah pada baca surah Al-Baqarah di rumahnya beluuum
Selanjutnya
HR. Muslim Bacalah surah Al-baqarah dimanapun kalian berada karena membacanya
adalah keberkahan dan meninggalkannya adalah penyesalan serta tukang sihir
tidak sanggup melawannya”.
Point 6 membaca
سْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi
wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.”
Artinya: “Dengan nama Allah Yang bersama
NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah
Maha Medengar lagi maha Mengetahui.”
doa di atas termasuk dalam doa dzikir pagi dan petang hayoooo hidayah fams udah pada baca doa dzikir pagi dan petang beluuum
Point 7
Biasakan
membaca Salam ketika masuk kerumah, maka setan yang disekitar rumahnya “ maka
setan yang disekitar rumahnya tidak ada tempat menginap dirumah ini dan jangan
lupa membaca “Basmallah” tidak ada makan malam di rumah ini, dan jika lupa
belum makan maka setan akan memuntahkannya makanan yang sudah ditelannya”.
Point 8
Minum
dan makan dengan tangan kanan, karena setan makan dengan tangan kiri, maka jika
makan dan minum dengan tangan kiri maka setan yang akan memakannya dan
sebagaimana hadist bila membaca :
سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةَ، تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
Aku mendengar Khaulah bintu Hakim As Sulamiyyah berkata; aku mendengar Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMATI MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu."HR. Muslim no. 2708 dan yang lainnya
”
bilamana yang membaca ini maka rumahnya akan dilindungi,
Pernah
ada cerita di jaman tabi’in yang sekitar rumahnya kebakaran, dan ternyata ada rumah
yang sama sekali tidak kebakaran karena sebelum keluar rumah beliau telah
membaca, dan juga membaca ini
“Letakkan tanganmu pada
tubuhmu yang terasa sakit, dan bacalah: “Bismillaah tiga kali, lalu bacalah
tujuh kali:
أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.
(A’udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaa dzir)
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.”
[HR. Muslim 4/1728]
Point 9
Masuk
kamar mandi dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan, pada umumnya orang
yang masuk kamar mandi tidak bisa berdzikir dan membaca ayat2 Alloh, maka dalam
hal ini sebelum masuk sudah terlindung dari gangguan setan laki dan perempuan, hadistnya selanjutnya yaaa ....
Point 10
sarapan
atau makan pada pagi hari dengan 7 butir kurma ajwa sebagaimana hadist nabi
Hadist. “siapa yang makan kurma ajwa maka tidak akan terkena sihir atau
gangguan setan”.
Point Penting
Jika
sudah terkena gangguan setan maka sebaiknya di ruqyah syar’iah sebagaimana Nabi
SAW pada jaman dahulu pernah terkena sihir
Hal-hal
yang setan sukai
1. Setan menyukai yang di dalam rumahnya ada
patung patung, foto-foto, makhluk hidup, boneka (juga bisa ditunggangi syaiton),
karena malaikat tidak bisa memasuki rumah
2. rumah yang dipenuhi adalah kemaksiatan,
rumah yang dipenuhi musik, tidak ada al-quran dsb
3. ada anjing di dalam rumahnya, karena
malaikat tidak memasukinya
Bab Selanjutnya RUQYAH
Ruqyah sendiri (niat
membentengi sendiri), (niat menyerang setan dan menghancurkan yang ada pada
diri)
1. Membaca al-fatihah 3x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan (sampai 3x)
2. Membaca ayat kursi 1x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan 3x
3. Membaca al-kafirun 1x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan 3x
4. Membaca al-ikhlas 1x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan 3x
5. Membaca al-falaq 1x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan 3x
6. Membaca An-Nas 1x
setelah selesai membaca langsung
di tiupkan ke telapak tangan 3x
7. Setelah selesai membaca semuanya dan setelah
di tiupkan ke telapak tangan, selanjutnya di usapkan keseluruh tubuh dari ujung
kepala sampai ujung kaki
Setelahnya
ada efek efek , biasanya efeknya ada rasa panas, mual mau muntah, sendawa, mau
buang air, menguap, batuk, pusing, ada
setan yang menghalang-halangi atau mengganggu
Cara
Kedua
1. Membaca surat seperti pada cara pertama dengan urutan
seperti cara pertama
2. Selanjutnya ditiupkan ke telapak tangan
3. Setelah ditiupkan ke telapak tangan di
usapkan ke dada dan perut
4. Selama membaca surat berikutnya sambil mengusap dada dan
perut
5. Setelah selesai membaca surat di atas tekan dan tarik perut ke leher
seperti ingin mengeluarkan
6. tarik tangan ke ujung ujung jari dengan niat
mengeluarkan setan / menghancurkan setan
semua tata cara di
atas diniatkan ingin mengeluarkan dan menghancurkan setan yang ada dalam diri
Cara Ketiga (cara lebih ampuh)
1.
Buat lingkaran sekitar 4-5 orang
2.
Orang yang akan di ruqyah di tengah tengah lingkaran
teman temannya
Cara ketiga ini belum di rangkum, kalo ada kesempatan selanjutnya aku rangkum lagi yaaa
Pengobatan selanjutnya dengan daun bidara
PENGERTIAN DAUN BIDARA
Tata Cara Memakai Daun Bidara sebagai pengotan (Ruqyah)
Bidara atau Sidr (bahasa Arab: (سدر) bahasa Inggris: Lote tree) memiliki kedudukan di dalam agama Islam. Pohon ini disebutkan di beberapa surah dalam Al-Qur'an, yaitu:
· Sebagai Pohon bidara yang sedikit jumlahnya (sidrin qolil) (QS.34. Saba ':16),
· Sebagai Pohon bidara yang tak berduri (sidr makhdud) (QS.56. Al-Waqiah:28),
· Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (sidratul muntaha) dan Pohon bidara yang diliputi (sidrata ma yaghsya) (QS.53. An-Najm: 13-16)
Pohon ini selain disebutkan di dalam Al-Qur'an juga terdapat anjuran penggunaannya di dalam hadits. Dia digunakan dalam berbagai prosesi ibadah, misalnya daunnya disunnahkan untuk digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci daripada haid. Juga ketika memandikan jenazah dan menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah disarankan dimandikan dengan air yang dicampur daun bidara. Daun bidara juga kadang kala dipergunakan dalam proses Ruqyahuntuk mengobati orang yang kesurupan.
daun bidara ini sangat unik, setelah dipetik daunnya setelah sekitar satu jam kemudian daunnya tumbuh lagi
buahnya manis dan enak
Sidrat al-Muntahā berasal dari kata sidrah dan muntaha. Sidrah adalah pohon Bidara, sedangkan muntaha berarti tempat berkesudahan.
Sidratul Muntaha digambarkan sebagai Pohon Bidara yang sangat besar, tumbuh mulai Langit Keenam hingga Langit Ketujuh. Dedaunannya sebesar telinga gajah dan buah-buahannya seperti bejana batu.
Dari Anas bin Malik, dari Malik bin Sha’sha’ah, dari Nabi S.A.W. Diapun menyebutkan hadits Mi’raj, dan di dalamnya: “Kemudian aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha”. Lalu Nabiyullah S.A.W mengisahkan:
“Bahwasanya daunnya seperti telinga gajah dan bahwa buahnya seperti bejana batu”. Hadits telah dikeluarkan dalam ash-Shahihain dari hadits Ibnu Abi Arubah. Hadits riwayat al-Baihaqi (1304). Asal hadits ini ada pada riwayat al-Bukhari (3207) dan Muslim (164).
Dalil hadits daun bidara dan pohon bidara terdapat di banyak hadist dan Alquran.
Ada beberapa Sunah didalam hadits yang menganjurkan kita untuk menggunakan Daun Bidara, diantaranya untuk mandi wajib, mandi haid, mandi ketika kita baru masuk agama Islam, bahkan untuk memandikan jenazah.
Ada beberapa Sunah didalam hadits yang menganjurkan kita untuk menggunakan Daun Bidara, diantaranya untuk mandi wajib, mandi haid, mandi ketika kita baru masuk agama Islam, bahkan untuk memandikan jenazah.
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim tentang kisah Tsumamah bin Utsal radhiyallahu ‘anhu yang sengaja mandi[2] kemudian menghadap kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam. b. Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).
Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).
Al-Qurtubi menceritakan dari Wahab untuk mengobati sihir :
“Diambil 7 (tujuh) helai daun bidara selanjutnya ditumbuk halus lalu dicampurkan ke dalam air dan dibacakan ayat kursi dan diberikan kepada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan baki airnya bisa digunakan untuk mandi
Insya Alloh akan hilang sihirnya dan diutamakan membaca
Surah An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Ayat Kursi karena ayat-ayat tersebut dapat mengusir syaitan sebagaimana dalam surah Al-Mu’awwidzat
(Tafsir Ibnu Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat Halaman 171)
(Tafsirul Quranil Azim Juz : 1 Halaman 372)
"Jangan lupa sebelum dibuat, diminum, dibuat mandi dibacakan ayat-ayat ruqyah".
"biasanya orang yang akan di ruqyah jika akan minum ini dia tidak mau minum karena terlihat seperti duri di dalamnya"
Semoga bermanfaat buat teman-teman terutama penulisnya, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini, mohon koreksinya
Koreksi dari teman-teman akan sangat membantu untuk memperbaiki laman ini, jangan lupa broad cast ke teman-teman lainnya yaaa,
Daftar Pustaka
1. Dari kajian Ust. Khalid basalamah, (saya hanya mencoba merangkumnya)
2. Dari data-data yang ada rangkuman-rangkuman dari kajian-kajian lainnya
Wassalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh
Selamat malam hidayah fam's ....
0 Response to "Pengertian Ruqyah, Cara Meruqyah dan Membentengi Diri dari Syaitan"
Post a Comment